Belum lama ini pendidikan seni di sekolah dianggap sebagai barang mewah, dan kelas seni dipotong dari kurikulum untuk memberi ruang lebih banyak waktu untuk mempersiapkan ujian standar. Saat ini, semakin banyak informasi tersedia yang menunjukkan betapa pentingnya integrasi seni untuk menciptakan pelajar dan pemimpin yang berpengetahuan luas dan siap. Artikel dengan judul seperti “Guru menggunakan teater dan tari untuk mengajar matematika – dan berhasil,” dan “Pendidikan Berbasis Seni Akan Memberdayakan Ekonomi Kreatif” membahas teori dan penelitian di balik klaim tersebut.
Di Seneca Academy, seni (seni rupa, drama, musik, gerakan) selalu menjadi bagian terintegrasi dari kurikulum kami. Kami memasukkan seni ke dalam kurikulum inti kelas kami serta mengajarkan keterampilan dan kemampuan artistik tertentu.
1) Seni Menghasilkan Cinta Belajar & Kreativitas
Seni mengembangkan kemauan untuk mengeksplorasi apa yang belum pernah ada sebelumnya. Seni mengajarkan pengambilan risiko, belajar dari kesalahan seseorang, dan terbuka terhadap kemungkinan lain. Anak-anak yang kreatif juga ingin tahu dan bersemangat untuk mengetahui lebih banyak.
2) Seni Mengembangkan Otak Utuh
Seni memperkuat fokus dan meningkatkan perhatian, mengembangkan koordinasi tangan-mata, membutuhkan latihan dan pemikiran strategis, dan melibatkan interaksi dengan dunia material melalui berbagai alat dan media seni.
3) Seni Mempersiapkan Anak untuk Masa Depan
Orang yang kreatif dan berpikiran terbuka sangat diinginkan di semua jalur karier. Seni dan pendidikan kreatif meningkatkan kualitas masa depan komunitas lokal dan global. Menjadi kreatif adalah keterampilan seumur hidup dan dapat digunakan dalam situasi sehari-hari.
4) Seni Mengajar Pemecahan Masalah
Membuat seni mengajarkan bahwa ada lebih dari satu solusi untuk masalah yang sama. Seni menantang keyakinan kita dan mendorong pemikiran terbuka yang menciptakan lingkungan pertanyaan, bukan jawaban.
5) Seni Mendukung Kecerdasan Emosional
Seni mendukung ekspresi perasaan kompleks yang membantu anak-anak merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan membantu mereka memahami orang lain dengan “melihat” apa yang telah mereka ungkapkan dan ciptakan. Seni mendukung makna pribadi dalam hidup, menemukan kegembiraan dalam diri sendiri, sering kali dikejutkan, dan kemudian membangkitkannya dalam diri orang lain.
6) Seni Membangun Komunitas
Seni menjangkau stereotip rasial, batasan agama, dan tingkat serta prasangka sosial-ekonomi. Melihat ekspresi kreatif budaya lain memungkinkan setiap orang untuk lebih terhubung dan tidak terisolasi – “lihat bagaimana kita semua berhubungan.” Seni menciptakan rasa memiliki.
7) Seni Meningkatkan Kesehatan Holistik
Seni membangun harga diri, meningkatkan motivasi dan kehadiran siswa, meningkatkan nilai dan komunikasi, memelihara kerja tim, dan memperkuat hubungan kita dengan lingkungan.
8) Seni adalah Bisnis Besar
Inti dari industri film dan video game bernilai miliaran dolar adalah para seniman yang membuat gambar dan cerita. Setiap produk komersial dirancang secara artistik, dari kursi hingga mobil, stasiun luar angkasa hingga iPod. Dan lukisan Leonardo da Vinci dijual seharga 450 juta dolar.
9) Seni Membangkitkan Indra
Seni membuka hati dan pikiran pada kemungkinan dan memicu imajinasi. Seni adalah proses belajar untuk menciptakan diri kita sendiri dan mengalami dunia dengan cara baru. Seni mendukung pandangan hidup yang lebih luas: keindahan, simbol, spiritualitas, mendongeng, itu juga membantu kita melangkah keluar dari waktu memungkinkan seseorang untuk hadir pada saat itu. Seni membuat keajaiban tetap hidup.
10) Seni itu Abadi
Daya Kreatif dan ekspresi diri selalu penting bagi kemanusiaan kita. Ekspresi kreatif paling awal kami terekam dalam petroglif, lukisan gua, dan patung kuno. Salah satu hal pertama yang dilakukan anak-anak adalah menggambar, melukis, dan menggunakan imajinasi mereka untuk bermain.